Dimanakah Aktivis Mahasiswa yang dulu melawan korupsi

pmii Artikel Ilmiah Indonesia Mahasiswa Opini April 14, 2018 Comment   

Refleksi Aktivis Mahasiswa

Kiranya semua sepakat, mahasiswa menjadi pelnain penting dalam perubahan orde di Indonesia. Mereka rela berkorban masa depan pribadi bahkan nyawa demi orang banyak, demonstrasi mereka terkadang dianggap remeh, diacuhkan bahkan tuduhan demonstran bayaran kerap mereka dapati akan tetapi mereka tetap istiqomah dalam memperjuangkan hak-hak rakyat yang tertindas oleh elit politik yang culas, koruptif, manipulatif bahkan otoriter.

Mahasiswa rela meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum, meski tidak semua mahasiswa
begitu namun kebanyakan mahasiswa melakukan itu. Kisah heroik mahasiswa dari dahulu hingga sekarang selalu menjadi cerita yang membangkitkan
semangat mahasiswa baru.

Sayangnya kisah itu terputus dan tidak bersambung ketika mahasiswa tersebut menjadi orang-orang yang berhak mengambil kebijakan bangsanya.

Kisah idealisme, militansi, serta kepahlawanan mahasiswa tidak lagi ada dibenaknya ketika ia menjadi pejabat negara. Kejahilan mulai dilakukan ketika ia diberi sedikit kekuasaan oleh Allah Azza Wa Jalla. Ketika dahulu ia melawan pejabat korupsi, hari ini ia yang menjadi pejabat itu, dahulu ia melawan otoriterisme namun sekarang ia yang menjadi sang otoriter tersebut.

Kisah ini sudah dan sedang berlangsung, mahasiswa menjadi munafik setelah ia meraih kekuasaan.

Andai saja para mahasiswa yang dahulu berjuang demi rakyat tetap memiliki karakter yang sama ketika menjadi pejabat, tentu negeri ini sudah menjadi negara paling berkuasa. Para pelaku koruptor di Indonesia kebanyakan mantan mahasiswa, orang-orang yang dahulunya sangat benci pada prilaku koruptif dan manipulatif.

Orangorang yang dahulu berteriak ketidakadilan telah terjadi namun ia akhirnya menjadi pelaku ketidakadilan tersebut.

Menjadi aktivis kampus hanya jembatan untuk menjadi koruptor selanjutnya, meski tidak semua demikian akan tetapi persentasenya lebih besar dibandingkan yang masih memegah teguh nilai.

Krisis kepercayaan terhadap mahasiswa muncul, mandulnya daya kritis mahasiswa bukanlah tidak disengaja. Mereka yang dahulu mahasiswa dan kini menjadi pejabat, sangat paham dengan karakteristik aktivis kampus dan mahasiswa pada umumnya.

Iming-iming dan ancaman terhadap para aktivis kampus dan mahasiswa datang berbarengan. Sulitnya mendapat pekeljaan, kebutuhan personal, serta tuntutan orang tua agar anaknya menjadi pejabat telah memaksa mahasiswa menjadi 'pelacur' politik.

Kondisi yang tentu saja menerkam teman-teman lainnya yang masih memegang teguh prinsip kebenaran. Kondisi yang leblh buruk dlbandingkan pendahulunya selama menjadi mahasiswa tetap ldealis dan menjadi koruptor saat menjadi pejabat dapat menghancurkan segala lini bangsa, konon lagi bila sejak mahasiswa sudah korup. Ini sangat menjengkelkan tentunya.

Prilaku korupsi mulai tumbuh dalam diri manusia ketika ia berpikir hanya untuk dirinya sendiri. Sikap individualistik cenderung mendorong manusia melakukan apapun demi keinginannya tanpa peduli apakah hak orang lain terlanggar. la lupa bahwa jabatan yang diraihnya merupakan kesempatan untuk menyelesaikan visi dan misinya saat ia masih mahasiswa.

Barangkali la pernah berdo'a atau berharap agar menjadi pejabat sehingga dapat menyelesaikan Visi dan misinya tersebut, tapi ia kemudian menjadi monster edisi terbaru yang lebih canggih.

lnstitusi pendidikan seperti kampus yang dipenuhi para Doktor dan Professor teryata tak mampu menghasilkan calon pemimpin yang memiliki integritas.

Barangkali pekerjaan rumah ini perlu segera dicarikan solusi, perlu penelltian yang kemudian menghasilkan rekomendasi sekaligus solusi.

Kini sangat jarang kita dapati kumlout kelas kakap yang tidak pernah kuliah, meski kuliahnya tidak selesai. Bahkan tidak sedikit dapat kita dapati mereka menjadi koruptor yang bergelar akademik level master dan doktor. ltu artinya akar korupsi ada dlkampus-kampus kita.

Benahi kampus maka Indonesia secara otomatis akan ikut terbenahi. Mahasiswa yang gemar melakukan manipulatif akan sulit untuk tidak korupsi, apalagi ketika ia menjadi pejabat negara. Pelaku utama korupsi dinegeri ini adalah orang-orang terdidik, dan mereka pemah berteriak lawan korupsi!!!!.