Melalui Gerakan Percepatan tanam Cilacap menjadi lumbung padi Jawa Tengah
Source : Kilat Cilacap |
Cilacap - Kilat Cilacap, Kabupaten Cilacap, Dinas Pertanian dan Peternakan (
Dispertannak ) Kabupaten Cilacap pada tahun 2017 mendapatkan keuntungan beras
sebesar 368.000 ton. Hal ini diungkapkan oleh Gunawan Kepala dispertanak kepada
pihak kilat cilacap.
"Produksi padi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2017
mencapai 890 ribu ton gabah kering giling," ungkapnya. Gunawan menyampaikan
hal ini ketika berkunjung ke Binangun dengan Ketua Penyuluhan Pertanian wilayah
Kecamatan Binangun.
Hal positif ini didorong kemauan dan keuletan petani dalam
menjaga stabilitas produksi padi meskipun bebrapa akhir tahun ini banyak hama
yang sangat merusak pertanian di sejumlah wilayah cilacap. Oleh karena itu
petani harus selalu berkordinasi dengan dinas pertanian dan peternakan agar
hasil pertanian tetap dapat maksimal dan syukur selalu meningkat.
Peningkatan pendapatan ini sudah bias meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat sekeliling Cilacap. Dia melaporkan dari 35
kabupaten/kota di Jateng, Cilacap mampu memberikan kontribusi surplus ke
provinsi itu hingga 17 persen sedangkan untuk kontribusi produksi sebesar 7
persen dari seluruh jumlahproduksi beras di Jawa Tengah.
Gunawan menargetkan pada tahun 2018 produksi gabah kering
giling mencapai 900 ton agar keuntungan meningkat sampai 18 persen di Jawa
Tengah. Sehingga harapan Gubernur Cilacap sebagai lumbung padi sepertinya sudah
akan terwujud tinggal menunggu hasil berikutnya saja, ungkapnya.”
Mengenai hal ini Dispertanak terus menggenjot etos petani
agar selalu konsisten menjaga produksi hasil pertaniannya dan dinas pertanian
akan terus ikut berperan aktif dalam kegiatan kegiatan sosialisasi atau
penyuluhan yang berkaitan dengan pengoptimalan hasil produksi pertanian.
“Seharusnya nanti kita bias panen bulan Desember, lebih dari
kemarin bulan Januari baru panen, padahal Desember kan (langka panen), jadi
harga bias naik sehingga kemakmuran petani dapat terwujud, Ujarnya”
Menurut dia, Binangun dapat menjadi percontohan untuk daerah
lain dimana mereka sudah menggalakan percepatan tanam padi, otomatis nanti
panennya akan jauh lebih dulu maka harga jauh lebih stabil disbanding kecamtan
yang lain.
Hal ini mereka buktikan, dimana biasanya mereka menanam pada
kisaran bulan November namun kini mereka menanam pada bulan oktober, dalam arti
mereka mempercepat sebulan.
Gunawan mengakui gerakan percepatan tanam padi masih susah
diaplikasikan di bebrapa daerah kabupaten cilacap meskipun mungkin saluran
irigasi atau perairan jauh lebih lancer daripada kecamatan Binangun.
Menurut data dari disnapertanak Binangun termasuk dalam
kategori belakangan yang memnerima aliran air dari irigasi namun nyatana sudah
panen duluan, berbeda dengan Adipala, Maos dan Kesugihan yang jauh lebih dulu
menerima aliran air irigasi namun kini belum panen, hal ini dikarenakan mereka
masih menggunakan siklus lama tanpa mengindahkan gerakan percepatan tanam.
Gunawan di akhoir mengisi penyuluhan selalu menghimbau
kepada petani untuk sesegera mungkin menanam kembali padi pasca panen, “Menunggu
apa lagi sih kalo habis panen kok gak tanam – tanam, nunggu panen habis dulu,
guyonannya ketika mengisi penyuluhan”
Bahkan kalau perlu, siapkan persemaian atau benih ketika
panen masih berjalan, sehingga saya yakin produksi padi tahun 2018 akan sesuai
dengan target kita semua.
Baca : 3 Proyek besar 2018 di Cilacap
Baca : Cilacap to be Singapore of Java
Baca : 3 Proyek besar 2018 di Cilacap
Baca : Cilacap to be Singapore of Java
Joss semoga daerah lain segera menyusul
ReplyDelete