Proyek PLBC dan RDMP Pertamina Cilacap selesai tahun 2023

Proyek Pertamina Cilacap
Kilang pertamina cilacap

Kilat Cilacap - Cilacap, PT Pertamina (Persero) menargetkan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) selesai pada akhir tahun ini. Proyek ini merupakan lanjutan dari pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) Cilacap yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari proyek modifikasi proyek Kilang Cilacap di Pulau Jawa.

Elia Massa Manik, Direktur Utama PT Pertamina  (Persero) mengatakan pihaknya mengerjakan proyek Langit Biru Cilacap guna memenuhi keinginan pemerintah mempunyai Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas tinggi. "Pertamina merespons keinginan pemerintah untuk kepemilikan BBM berkualitas lebih tinggi dengan mengerjakan Proyek Langit Biru Cilacap yang awalnya diharapkan Desember 2018 on stream," kata dia di Jakarta.

Sampai hari ini kilang ini hanya beroperasi pada BBM Premium. Ini juga sesuai dengan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu Peraturan Menteri LHK Nomor P20/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2017, yang mewajibkan penggunaan kendaraan standar Euro 4 untuk BBM Yang dilaksanakan secara bertahap mulai September 2018 hingga 2021.

Meskipun pemerintah seperti itu, kebijakan KLHK ini sempat membuat bingung Elia dan Pertamina.  Pasalnya pemerintah juga tetap memberi wewenang penugasan BBM Premium dengan oktan 88 yang jelas kualitasnya masih dalam kualitas Euro 2.

Elia berharap pemerintah konsisten menerapkan kebijakan pendistribusuan BBM berkualitas tinggi untuk masyarakat. "Permen KLHK sudah ingin ke Euro 4, namun masih ada tugas untuk premium, ini jelas ambigu" kata dia.

Untuk informasi Pertamina telah menetapkan kontraktor yang menggarap PLBC yakni JGC Corporation. Proyek ini nantinya difungsikan untuk menambah produksi Pertamax di Kilang Cilacap sebanyak 91 ribu barel per hari (bph).

Dilain hal Pertamina cilacap juga tengah menyelenggarakan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi Kilang Cilacap yang awalnya ditargetkan selesai 2021 hanya saja belakangan ini Pertamina mengubah jadwal proyek rampung di tahun 2023.

Adapun untuk Porsi kepemilikan proyek : PT Pertamina di kilang tersebut  dengan saham 55%, sementara sisanya dimiliki Saudi Aramco. Untuk total nilai investasi proyek ini sekitar US$ 5,5 miliar. Harapan besar nantinya Kilang Cilacap dapat memproduksi 40.000 Barel Per Hari (bph).

Artikel Lain

0 Comments

Post a Comment

Disqus