Puisi balasan untuk ibu Indonesia berjudul "Ibu Muslimah"
*IBU MUSLIMAH.*
Oleh : Irene Radjiman.
Aku ibu muslimah, Aku harus patuh pada syari'at Islam, Karena kecantikanku tercipta dari DIA sang pemilik jagad, sang pembuat syari'at.
Aku tahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah, Gerai tekukan rambutnya sangatlah cantik, Rasa ciptanya bagaikan kristal mutiara yang menyatu dengan kodrat alam, Begitu cantiknya hingga Rabbku menyebutnya aurat, dan tak rela mata-mata durjana liar memandangi kecantikannya, Kecantikan itu harus tetap suci terbungkus kain hijab.
Lihatlah ibu muslimah, Saat penglihatanmu semakin asing, Supaya kau dapat melihat kecantikan asli dari imanmu, Jika kau ingin menjadi cantik, memiliki jiwa yang sehat, beradab dan bermartabat,
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu muslimah.
Aku ibu muslimah, Aku tahu suara kidung ibu Indonesia sangatlah elok, Namun seluruh suara merdu dimuka bumi ini harus meluruh syahdu saat Rabbku turun dari atas arsyNYA, membuka penutup langit dengan kumandang adzan, Seluruh manusia beriman wajib datang dan sujud dengan ke-TAAT-an, Suara kumandang adzan itu sangatlah merdu, bila didengar oleh mereka yang senantiasa menjaga hati dan melafadzkan istighfar, Rabbku tidak perlu meminta maaf, bila suara adzan itu terdengar buruk bagi hati yang buruk, karena belum terpuaskan nafsu yang lapar.
Gemulai gerak tari bukanlah ibadah, Karena ibadah adalah saat hati merendah dan tubuh sujud menyembah, dimana nafas doa berpadu cipta melalui helai demi helai benang tenun sajadah, dan tangan yang menengadah, Bukan dengan keangkuhan hati yang pongah.
Pandanglah ibu muslimah, Saat pandanganmu semakin pudar,
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari imanmu,
Sudah sejak dahulu kala, sejak tercipta manusia pertama, riwayat bangsa beradab ini penuh cinta, dan hormat kepada ibu Indonesia, dan patuh pada perintah Rabbnya.
Jadilah ibu muslimah, yang seharusnya lebih baik lagi dari muallafah, ku rengkuh damai islam yang kaaffah, walau dahulu kami bukan muslimah, yang sering belajar islam untuk celah memfitnah.
Namun kini Alhamdulillah, bahagia hidup diatas petunjuk jadi muslimah, Allohu robbii sang pemberi hidayah, hingga semoga selamat dari dunia sampe akhirah.
Oleh : Irene Radjiman.
Aku ibu muslimah, Aku harus patuh pada syari'at Islam, Karena kecantikanku tercipta dari DIA sang pemilik jagad, sang pembuat syari'at.
Aku tahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah, Gerai tekukan rambutnya sangatlah cantik, Rasa ciptanya bagaikan kristal mutiara yang menyatu dengan kodrat alam, Begitu cantiknya hingga Rabbku menyebutnya aurat, dan tak rela mata-mata durjana liar memandangi kecantikannya, Kecantikan itu harus tetap suci terbungkus kain hijab.
Lihatlah ibu muslimah, Saat penglihatanmu semakin asing, Supaya kau dapat melihat kecantikan asli dari imanmu, Jika kau ingin menjadi cantik, memiliki jiwa yang sehat, beradab dan bermartabat,
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu muslimah.
Aku ibu muslimah, Aku tahu suara kidung ibu Indonesia sangatlah elok, Namun seluruh suara merdu dimuka bumi ini harus meluruh syahdu saat Rabbku turun dari atas arsyNYA, membuka penutup langit dengan kumandang adzan, Seluruh manusia beriman wajib datang dan sujud dengan ke-TAAT-an, Suara kumandang adzan itu sangatlah merdu, bila didengar oleh mereka yang senantiasa menjaga hati dan melafadzkan istighfar, Rabbku tidak perlu meminta maaf, bila suara adzan itu terdengar buruk bagi hati yang buruk, karena belum terpuaskan nafsu yang lapar.
Gemulai gerak tari bukanlah ibadah, Karena ibadah adalah saat hati merendah dan tubuh sujud menyembah, dimana nafas doa berpadu cipta melalui helai demi helai benang tenun sajadah, dan tangan yang menengadah, Bukan dengan keangkuhan hati yang pongah.
Pandanglah ibu muslimah, Saat pandanganmu semakin pudar,
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari imanmu,
Sudah sejak dahulu kala, sejak tercipta manusia pertama, riwayat bangsa beradab ini penuh cinta, dan hormat kepada ibu Indonesia, dan patuh pada perintah Rabbnya.
Jadilah ibu muslimah, yang seharusnya lebih baik lagi dari muallafah, ku rengkuh damai islam yang kaaffah, walau dahulu kami bukan muslimah, yang sering belajar islam untuk celah memfitnah.
Namun kini Alhamdulillah, bahagia hidup diatas petunjuk jadi muslimah, Allohu robbii sang pemberi hidayah, hingga semoga selamat dari dunia sampe akhirah.
0 Comments
Post a Comment