Opening bajaj 2 bajaj macet di Cilacap

Launching bajaj Cilacap
Bajaj baru cilacap mogok

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cilacap resmi meluncurkan bajaj sebagai kendaraan umum dengan trayek khusus. Peluncuran dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tatto Suwarto Pamuji usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018 di alun–alun Cilacap, Rabu (6/6).

Sayangnya, dari 11 bajaj yang siap beroperasi, dua unit di antaranya langsung mogok dan tidak bisa mengikuti iring-iringan bajaj yang secara simbolis dinaiki oleh unsur Forkompinda Cilacap untuk berkeliling.

Salah satu pemilik Bajaj yang mogok, Hadi Suwarno warga Limbangan ketika ditemui Radarmas mengatakan, sebelum mengikuti launching kondisi bajaj sudah diceck dan bahan bakar diisi penuh.

Bajaj tersebut setelah launching telah resmi bisa dioperasikan dan bisa dibawa pulang ke rumah masing-masing. “Tidak mau hidup. Padahal sudah dicek. Tadi kan sempat jalan,” ujarnya. Dia menjelaskan, bajaj yang dimilikinya atas nama KUD Pertama tetapi perorangan. Anggota koperasinya ada 12 orang dan masing-masing sudah mendapatkan bajaj. “Sebelumnya saya pakai bentor di Pasar Limbangan,” ungkap dia.

Menurut dia, tarif bebas seperti bentor tergantung dari jauh dekatnya. Sayangnya untuk solusi ketika bajaj mogok, belum terpikirkan olehnya karena kendaraan bajaj sendiri baru di Cilacap. “Kalau bajaj rusak urusannya sama KUD. Nanti kan ada yang khusus service,” kata Hadi.

Terkait perbandingan penghasilan antara bajaj dan bentor, dirinya belum tahu karena belum sempat beroperasi. Sementara untuk bentor miliknya saat ini belum diserahkan ke Dishub untuk distandarkan. “Mudah-mudahan bajaj menguntungkan,” ujarnya.

Pemilik bajaj lainnya yang juga sempat mogok, Sutono mengatakan, ayahnya Taryono belum lama memakai bentor baru sekitar 5 tahun. Tetapi untuk becak biasa sudah lama kurang lebih 40 tahun. “Belum ada saya bapak sudah mbecak,” kata warga Menganti tersebut.

Menurut Sutomo, dirinya hanya bertugas mengantarkan bajaj dari alun-alun ke rumah dan nantinya yang menarik bajaj tetap ayahnya yang saat ini masih terus belajar mengemudikan bajaj. Dia tidak mengetahui penyebab mogoknya bajaj. “Mungkin habis bensin. Cuma ngisi dua liter,” kata dia.

Kepala Bidang Angkutan Dishub Kabupaten Cilacap, Moegianto mengatakan, izin operasional yang dikeluarkan baru untuk 28 unit. Akan tetapi jika nantinya bajaj bisa diterima baik oleh masyarakat tidak menutup kemungkinan unit ditambah melayani jalur-jalur yang belum terlayani angkutan umum. “Harga On The Road (OTR) 1 unitnya sekitar Rp 54 juta,” ujarnya.

Dari rencana 28 unit bajaj yang akan beroperasi pada peluncuran perdana hanya 11 unit bajaj yang siap beroperasi. Untuk trayek dibagi dalam 3 zona.

Artikel Lain

0 Comments

Post a Comment

Disqus